(Drablle) fanfiction


“Wae?

“Kau tidak membuat fanfiction” tanyanya to the point. Bukannya menanyakan kabar atau kesibukanku ia langsung saja bertanya begitu saat  aku menerima panggilan darinya.

“Aku sibuk” jawabku

“Ahei buatlah”

“Aku sibuk”

“Buatkan satu untukku, Dimana ide luar biasamu huh?”

“Kadang aku memiliki ide, mempunyai alur cerita dan percakapan tapi kadang semua itu hilang karena berlalu begitu saja”

“Wae? Kenapa bisa?”

“Karna aku tidak mencatatnya atau menulisnya”

“kenapa kau tidak mencatatnya?” Tanyanya menggebu.

“Aku sibuk” jawabku begitu saja.

“Harusnya kau mencatatnya nyonya lee, kenapa kau biarkan berlalu begitu saja? Bagaimana nanti kalau ff itu laris dan menjadi jackpot untukmu?”

“Ddo waegurae oppa?” Tatapku bingung dengan tingkah kekasihku ini.

“Dimana biasanya kau mencatatnya?”

“Apa kau membuat catatan kasarnya? Dimana kau meletakannya? Kau buat catatan kan?”

“kau sedang melakukan wawancara padaku?” Tanyaku bingung karna sejak tadi ia menanyaiku tentang catatan.

“Sayang” protesnya.

“Oppa tidak ada pekerjaan? Oppa maaf tapi aku sibuk, gunno”

“Yak kau Berani memutuskan panggilan ini?”

“Oppa aku sibuk gunno, kafe sedang ramai, mian” dan panggilan itu kuputuskan begitu saja. Aku akan menerima semua amarahnya kalau ia memang benar benar marah karna ini.

* * *

Donghae p.o.v

“Sial” umpatku sambil menatap layar handphoneku.

“Keuyeoja, aish menyebalkan” ucapku kesal sendiri sambil melemparkan handphoneku begitu saja.

“Sial dia tidak peka, apa dia tidak tau aku merindukannya? Dan juga fanfictionnya?”

“Ah sangat membosankan” ucapku sambil uring uringan didepan tv.

“Haruskah aku kesana? Baiklah” anggukku sambil bangkit dari tempat dudukku.

*

“Eo mengangetkanku” aku hanya tersenyum dari balik maskerku.

“Kau tersenyum?” Tebaknya.

“Wah istriku sedang marah marah”

“Bantu aku menyerut jelly disana oke”

“Yak aku baru saja..”

“Pputakhae” ucapnya sambil keluar dari ruangan ini, ruangan dapur dari kafe milik kekasihku lebih tepatnya.

“Eo mengagetkanku, oppa” ucap sebuah suara.

“Apa aku seperti hantu?” tatapku pada pegawai sungrin.

“Hehe” tawanya.

“Yak cepat bawakan cheesecake yang, eo hyung wasseo” kali ini pegawai lainnya yang menemukan ku berada didapur ini.

“Apa kafe sangat ramai?” Tanyaku.

“Eum bahkan sang chief berakhir dipasar hahaha” tawa seulong lalu keluar setelah mengambil beberapa gelas.

“Oppa apa sudah?” Tanya sungrin yang kembali masuk.

“Ini” ucapku sambil menyerahkan apa yang diinginkannya. Kenapa setiap aku kemari aku akan berakhir menjadi pekerja paruh waktu dadakan? Padahal saat dikafe milikku aku tidak pernah melakukan hal ini. Apa ini karna cinta? Huh ntahlah.

“Apa perlu kunaikan harganya karena ini dari lee donghae?” Tanya sungrin.

“Heol” tatapku tak percaya dan sungrin keluar begitu saja.

“Sial kenapa aku mau melakukan hal ini? Dikafe milikku sendiri saja aku tidak pernah melakukan nya” omelku.

“Oppa mengomel hahaha” tawa hyunsoo.

“Eo sooya” kagetku karna ternyata ia ada disini.

“Hehe teman teman Seunggi oppa ada disini dan ada beberapa fans yang menggetahui kalau ada lee seunggi makanya kafe ramai” jawabnya.

“Ah begitu” anggukku.

“Sebentar lagi selesai dan oppa bisa date dengan sungrin onnie” jawabnya sambil keluar.

“Sooya apa dia selalu sibuk? Apa ia tidak membuat ff lagi? Kau pernah melihatnya membuat fanfic akhir akhir ini?” Tanyaku ketika hyunsoo kembali masuk.

” sungrin onnie? Ah akhir akhir ini dia sibuk menonton drama” jawabnya.

“Mwo?” Kagetku “Lalu ff?”

“Tidak pernah dikerjakan! dia bilang tidak fokus dan tidak menemukan ide atau dia malas menggetik” jawab hyunsoo.

“Waw daebak” kagumku

“Kau mencari tau tentagku dari anak buahku lee donghae?” Tanya sebuah suara dan aku hanya tersenyum padanya.

“Sayang miss you” pelukku

“I miss youre fanfiction” bisikku.

“Kau merindukanku apa fanfictionku?” Tanyanya sambil melepaskan pelukanku. Aku tau ia sedikit risih karna dilihat anak buahnya. Kalau hanya berdua aku yakin ia tidak akan melepaskan pelukanku.

“Dua duanya” jawabku jujur.

“Fanfiction please” renggekku

“Minta pada hyunsoo” jawabnya begitu saja.

“Ahei “

“Aku ada yang baru oppa mau?hanya saja bukan oppa cast utamanya” jawab hyunsoo.

“Shireo” jawabku begitu saja.

“Sayang” tatapku pada kekasihku.

“Oh tidak! ada moohwa kedua disini”
Tatap sungrin padaku.

“Hihihi” tawa hyunsoo.

“Moohwa? Nugu?” Tatapku bingung.

“Adik kecil yang tinggal disebelah” jawab hyunsoo.

“Cepat ikut aku lee donghae” tariknya.

“oddie?” Tanyaku bingung.

“Membuat fanfiction mungkin” h
Jawabnya asal.

“Khajaa” ucapku semangat.

“Kenapa oppa tidak menbuat sendiri fanfiction mu huh?” Tatapnya padaku.

” kenapa aku harus membuatnya?” Tanyaku bingung.

“Oppa ingin fanfictionmu banyak bukan? Buat saja sendiri” jawabnya santai.

“Shireo” jawabku.

“yasudah, king of fanfiction akan tetap disandang oleh kyuhyun oppa”

“Sayang” renggekku.

“Wae? Kau ingin mengalahkan banyaknya ff kyuhyun oppa?” Tanyanya.

“Fanfiction please” bujukku.

“buat saja sendiri oppa”

“Aku tidak bisa” gelengku.

“Belajar lah membuatnya”

“Shireonde” jawabku.

“kau handal membuat lagu dan kuyakin kau pasti bisa membuat fanfiction apa perlu oppa langsung membuat novel saja?” Tanyanya

“mwo?” Kagetku. Aku diam lalu memikirkannya. Apa yang ia katakan ada benarnya. Apa perlu kubuat novel saja?.

“Aku ingin fanfiction darimu oppa” ku menatap sungrin. Kenapa tiba tiba ia yang meminta fanfiction padaku?.

“Tolong buatkan aku fanfiction eum” renggeknya

“Ayolah oppa buatkan aku fanfiction eum” renggeknya semakin jadi.

” heol kenapa sekarang kau yang merenggek padaku” tatapku bingung.

“Ayolah eum”

“Fan ficton oppa” renggeknya

“Eum jaebal” renggeknya lagi.

“Shireo” jawabku.

“begiyulah perasaanku sekarang”

“Apa maksudmu?” Tatapku tak mengerti.

“Diminta membuat fanfiction saat tidak ada mood”

“Mianhae” pelukku.

“Bagaumana kalau kita buat bersama?” Tawarnya.

“Benarkah? Baiklah khaja” ajakku

“Baiklah pertama buat ff tentang kau menyukaiku dengan sangat”

“Mwo?” Kagetku dan ia malah tertawa.

“Ini perintah” tawanya.

“Baiklah kalau begitu buat han sungrin meniduri lee donghae”

“Mwo?” Kagetnya.

“Ini perintah” jawabku sambil tersenyum karna berhasil membalas kejahilan kekasihku.

The end
Maaf gaje
Haha

Tinggalkan komentar